Sunday, August 31, 2008

Kapan Saya Dimaafkan???

Ada satu hal yang membingungkan menurut saya. Sadar ga? Setiap masa bulan puasa, para muslim bilang kalau mereka saling bermaafan? No offense, I am a Moslem, too. Tapi apa yang saya lihat dan saya dengar, tidak seperti itu. Setiap kali kita ucapkan kepada seseorang kalimat "Mohon maaf", apa kita mendengar kalimat; "iya.. sama-sama.." atau "iya dimaafkan, mohon maaf juga yah" atau kalimat lain yang bermakna bahwa maaf kita diterima?? Sorry to say..

WHY?! itu yang harus dijawab. Karena...
- Cara berpikir yang self-centered; Saya merasa punya salah dan dosa dan saya mau minta maaf. Masalah apakah orang lain juga mau minta maaf kepada saya, buat apa dipikirkan.. It's doing nothing about me.
- Cara berpikir yang singkat; saya mau minta maaf dan yang penting saya sudah mengutarakannya, untuk dimaafkan atau tidak adalah urusan belakangan. Ini minta maaf atau basa-basi??!!
- Satu sifat yang lahiriah; memaafkan adalah hal yang lebih sulit dibanding meminta maaf.

Saya agak geram... (angry) tapi bukan mengenai apakah orang lain mau memaafkan saya atau tidak, itu bukan hak saya menghakimi orang lain kenapa maafnya perlu saya terima sedangkan maaf saya bahkan tidak digubris sedikit pun. Itu hak masing-masing orang... Bukan! Bukan itu yang memicu rasa keki saya... Tapi kenapa harus ada istilah "saling bermaafan" atau "bermaaf-maafan" daripada "saling minta maaf"? Toh yang dilakukan orang selama ini hanya mengucap "mohon maaf lahir batin" tanpa ada tanda bahwa ia pun memaafkan kesalahan orang lain? Apa jangan-jangan istilah "mohon maaf lahir batin" pun hanya sekadar mengikuti tradisi bulan puasa seperti halnya makan ketupat? Sungguh disayangkan sekali... Bahwa makna meminta maaf pun dihargai setarik napas saja.

Semoga di bulan puasa kali ini, kita bisa lebih baik lagi, terutama untuk memaafkan orang lain dan memaafkan diri sendiri, baru setelah itu memohon maaf sebenar-benarnya memohon maaf.. karena memaafkan orang lain dan diri sendiri adalah yang tersulit, dibandingkan berucap "mohon maaf" . yah... karena memang setiap usaha memohon maaf berawal dari niat, dan selebihnya diputuskan oleh orang lain apakah mau memaafkan atau tidak. Sedangkan... untuk memaafkan butuh kerelaan hati... bukan berarti kesalahan itu harus dilupakan, itu bisa jadi pelajaran kok.. masalahnya adalah bagaimana kita bisa memandangnya bukan lagi sebagai kesalahan tapi sebuah sejarah untuk dipelajari..
Jangan cuma berpuasa selayaknya menahan nafsu.. sayang... karena pintu maaf kan sedang dibuka dengan suangattt luebarrrr.... (smug)

Dengan ini, saya pun mohon maaf dengan serendah hati saya.. toh bukan maksud menggurui.. tapi mengingatkan, setidaknya dengan refleksi terhadap diri saya sendiri juga.. (big grin)
Selamat menjalankan ibadah puasa yah... dan jangan lupa belajar memaafkan juga... (winking) jangan cuma belajar minta maaf doang... (tongue)