Saturday, September 05, 2009

Hijab itu...

I wanna cry to write this. Tepat setahun niat berhijab akhirnya terlaksana.. Alhamdullilah (happy) semoga bisa selamanya.
Bukan maksud aku untuk jadi orang yang terlihat benar, tapi ini hanya sekadar sharing, ga lebih.. (jarang-jarang nulis pake 'aku', jadi kagok, hahaha (rolling on the floor))

Setahun lalu, ada satu keinginan yang kuatt.. sekali. Dipicu dari keinginan itu, aku melirik peluang untuk ber-nazar (tau kan yah? semacam janji ke Tuhan, kalau keinginan kita dikabulin, maka kita akan melakukan sesuatu.. CMIIW), siapa tau kesampean, huehehe.. (big grin) Entah kenapa, yang terbersit di pikiran itu, berhijab..

Dan memang selama beberapa tahun terakhir setelah terjun ke dunia kerja, aku ga ngerasa nyaman dengan bagaimana orang melihat, terutama lawan jenis. Yah jujur aja, rasanya kaya di-scan. Belum lagi komentar-komentar yang aku pikir itu ga etis diucapkan, bagian-bagian fisik dikomentarin tanpa batas. Aku pun ngerasa seperti tertampar (bukan lagi tertegur, tapi tertampar!(feeling beat up)), "lo sendiri bagaimana berpakaiannya..??" yah memang salah aku juga kali yah, yang mungkin terlalu cuek jadi orang..

Dari yang niatnya cuma biar keinginan terbesar aku waktu itu dikabulkan.. aku mulai tertarik, aku lirik-lirik, bagus bener temen-temen yang uda hijab, rapih, rasanya aman dan dihormati. Selama aku memperhatikan, seyogyanya laki-laki yang tau bersikap, pastinya malu punya mata yang kaya scanner untuk perempuan yang jelas-jelas berhijab, "jelas-jelas gw menutup aurat, berarti kalau kalian laki-laki yang tau sikap, pastinya punya malu untuk melihat dengan cara seperti 'itu'." (shame on you) kira-kira seperti itu.. Ga percaya?! coba perhatikan kalau lagi di jalan-jalan, atau di bus. Gimana mata laki-laki sekeliling kalau ada cewek lewat. Ga usa yang cantik-cantik banget, cukup yang rambutnya terurai, sama kaos ketat. Langsung deh di-scan.. parah yah (no talking) kalau kita jadi perempuan itu.. dan kebetulan kita sadar, jadinya ga nyaman.. ya kalaupun cewek berhijab yang diliatin (maksudku berhijab yah, ga cuma berjilbab), aku yakin 95% mereka bukan scanning, tapi berpikir positif, inget sama ibadah.. (kalau mereka muslim). just think positively..

Lalu, aku mulai memperhatikan bagaimana orang-orang yang berhijab, bagaimana aku memulai, dan bagaimana setelah itu.. apa aku bisa tahan untuk selamanya?! (thinking) Karena aku waktu itu masih ga yakin bisa bertahan lama untuk hijab. Apalagi aku cepet stress kalo kegerahan.. aku dulu masih berpikir jilbab itu bikin gerah juga..

Kemudian ada 1 rekan kerja yang akhirnya berhijab. Waktu kita pulang bareng, beliau cerita bagaimana jalan pikirannya mengenai hijab yang beliau lakukan waktu bulan puasa. Dimulai dari keseharian kalau datang pengajian, sampai mengumpulkan jilbab satu persatu. Dibarengin hal itu, ada 1 rekan kerja lagi yang bertanya, kok aku ga pake jilbab, padahal diwajibkan untuk perempuan muslim.. Aku ga kaget karena dia pria, aku ga marah karena merasa dikuliahin, tapi aku malah salut karena itu ditanyakan dengan jujur. Bahkan dia bersedia minta tolong kakak perempuannya untuk membantu aku kalau aku butuh bantuan memilih pakaian/jilbab (thumbs up) Aku memang nunggu momen untuk ngumpulin pakaian yang cukup menutup dan beberapa jilbab, masa pake jilbab tapi bajunya masih nunjukin semua lekuk.. apalagi jujur aja, dibandingkan orang kurus, lebih susah untuk orang gemuk memilih baju tertutup. ngerti lha yah.. hehehe

Berangkat dari hal itu, aku beli sekitar 3 jilbab dan mulai memilah-milah pakaian yang secukupnya tertutup. Beli baju baru kan mahal.. jadi mesti nabung dulu (laughing) Tapi satu hal yang paling mengganggu pikiran, apa yang terjadi setelah itu. Apa aku bisa menjaga niat ini terus? Bagaimana dengan pandangan lingkungan sekitar?? Bagaimana perlakuan mereka.. Karena sebelumnya, aku berpikir, hijab itu membatasi. Nanti malah banyak yang menjauh.. dikira fanatik atau sok alim.. atau ada pikiran yang bersifat mengadili.. kalau pake jilbab, harus bersikap gini gitu, ga boleh ini itu.. Apalagi aku orangnya ga suka ribet, pakaian sejadinya. Tapi aku pikir lagi, toh niatnya baik, sesuai seperti keinginan-Nya, insyaAllah lancarrrrr... (praying) Yang mengejutkan lagi, setelah aku mulai berhijab, banyak yang malah memberi support, dari hadiah-hadiah jilbab dan pakaian. Rejeki juga mulus-mulus aja, menghadapi masalah bisa lebih tenang, walau kadang masih terasa panik.. namanya juga belajar. hehe (smug)

Awalnya, terasa memang yang namanya keterbatasan. Apalagi waktu ganti baju di tempat ganti baju wanita. Kebanyakan perempuan yang tidak hijab, rasanya ringkas. Tapi aku?? rasanya ribet banget.. (nail biting) "istighfar, lam.." Lama-lama, rasanya nyaman.. yah ga sampe beberapa minggu.. Setelah beberapa hari uda nyaman sekali, malah bukan keterbatasan, tapi freedom! Salah besar kalau hijab membatasi, justru yang aku rasa, bebas-bebas aja tuh bergerak, ga ada yang matanya kaya scanner lagi. bebas-bebas aja mau kemana-mana, insyaAllah aman.. dan ga perlu lagi mikirin rambut berantakan ketiup angin, kena debu jadi kusut, lalu rontok gara-gara panas! (thumbs up) alah.. males banget harus mikirin rambut berantakan kaya singa (whew!) dan rasa gerah?? engga tuh.. wajar aja kalo cuacanya emang panas, ya gerah.. biasa aja. Malah kalau hijab, toh rambut juga diikat ga menyentuh leher, jadi ga gerah toh, asik toh?! enak toh?! hahahaha (laughing)

Terlepas dari itu wajib atau tidak, yang utama buat aku, kebutuhan. Sebenernya sudah lama Tuhan tau kalau manusia membutuhkan, karena itu diwajibkan. Tapi sayangnya kita sering sadar terlambat, bahwa kita butuh.
Nah, bukannya niatnya turun, malah makin lama makin terdorong untuk tantangan berikutnya. Shalat pengennya penuh (walau kadang masih sempet bolong.. (crying) mulai pengen menghafal lebih dari 3-4 ayat, dan ga cuma lafal, pengennya juga bisa ngerti artinya.. karena menurutku, ilmu yang paling benar, yah ada di Al-Qur'an semua.. dodolnya gw, uda tua gini baru mau belajar.. (laughing) dan target lainnya. Jadi, ini cuma awal... Yang pasti, rasanya sekarang bebas banget! (dancing) menyesal?! engga banget, malahan happy, satisfied, hehehe. Just think simply for something great and act, because it's just nothing if we're not doing that.

Selamat berpuasa.. mohon maaf lahir batin.. semoga puasa dan ibadahnya maksimal! (happy)

N.B.
btw, pinjam foto baby-nya yah, anak siapa pun ini.. lucu bener (big grin)