Aku sempat berpikir bahwa manusia yang selalu ingin tahu itu annoying "kenapa", "apa", "kapan", "emang bener", "siapa tuh", dan seterusnya... Bahkan kadang merasa bersalah kalau aku yang menjadi orang itu terhadap orang sekitar, walaupun niatnya secara tidak sadar karena semata aku peduli.
Tapi tanpa disadari.. setiap orang memang punya rasa ingin tahu yang besar, yang memang mendarah-daging, yah.. namanya orang hidup. Suatu proses pembelajaran dalam hidup, yang secara harafiah berarti dari tidak tahu menjadi tahu. Belajar kan ga hanya urusan akademik
Keingintahuan pun bisa menjerumuskan ke dalam kesalahan, seperti keingintahuan orang akan sesuatu, kadang malah menyeret orang untuk terjun mencoba sesuatu tersebut. Tapi menurutku itu keingintahuan yang tidak dengan hati, tapi dengan hasrat sesaat. Mengatasnamakan keingintahuan.. atau belajar... selanjutnya membenarkan diri untuk melakukan hal tersebut
Sebenernya yang mau ku-share lebih ke apa yang kualami belakangan ini. Seperti halnya temanku, aku punya rasa keingintahuan yang membuatku mencari info sebenar-benarnya dari media apapun yang aku bisa raih, entah orang, lokasi, internet, dan lainnya. Untuk satu hal yang membuatku bertanya-tanya apa yang sedang aku alami itu baik atau tidak, aku sempat mencari info secukupnya. Tapi ternyata itu tidak cukup dan tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan di kepalaku dan risaunya hati Aku sempat putus asa, banyak doa dipanjat agar aku tahu apa jawaban atas pertanyaan dan keresahan dan apa keputusan terbaik yang harus diambil. Sampai suatu saat, aku melihat ada suatu chance untuk aku bisa mengajukan pertanyaan-pertanyaan ke satu orang, yang tahu benar jawaban yang kupertanyakan. Dan akhirnya, terjawab semua dengan baik dan tanpa harus memalukan
Dan ketika satu keingintahuan berakhir dengan menenangkan, satu keingintahuan lain muncul. Aku sempat bertanya-tanya, tapi kali ini tanpa kerisauan, walau aku sendiri belum tau kebenaran dan jawaban yang nanti diberikan-Nya lagi atas pertanyaan hamba-Nya yang terlalu mudah risau ini Sudah terjawab 40%.. sisanya mungkin akan diberikan-Nya secara berkala, Amin.
Istilah kata, keingintahuan bukan sesuatu yang salah. Asalkan bukan hanya hasrat sesaat dan cuma memuaskan nafsu (banyak kan orang membicarakan orang lain untuk memuaskan nafsunya agar merasa sebagai orang benar). Juga dengan kadar yang cukup, dan dengan kesadaran bahwa ada Yang Maha Tahu, lalu kenapa ga menanyakan kepadaNya jika memang belum terjawab..? Semoga semua pertanyaan kita dijawabNya... Wallahu'alam bishawab (Allah Maha Tahu segala kebenaran)