Pintar.. waktu tu gw pernah ngobrol ma temen gw tentang seorang dokter yang cakep tapi orang yang berobat ama dia kena malpraktek, ya istilahnya dokter tu payah lah. dan ujung2nya gw bilang, "wah kalo gw sih, mending milih yang biasa-biasa aja tapi pinter, daripada cakep tapi gitu.. (maksudnya ga pinter)" temen gw ketawa ngedengernya dan dia sependapat ma gw tuh. hehe..
hmm.. sebenernya ukuran pinter yang gw maksud tuh pinter yang bisa menyelesaikan masalah, tau apa yang harus diperbuat, bisa menggunakan kesempatan dengan baik, bukan cuma hal-hal akademik. tapi anehnya.. gw sering kali mengukur pinter ke diri gw sendiri dengan hal-hal akademik. mungkin karena mind-set dari kecil..
pinter berarti juara kelas, nilai 100 tiap ulangan, ga ada merah di raport, minimal nilai B untuk kerajinan/kerapihan/dsb, dan hal-hal macam tu. walaupun gw dapet nilai tertinggi di kelas tapi nilainya itu 65 (bukan 100), ujung-ujungnya cuma dibilang bego. walau dapet nilai bagus tapi ada c atau satu merah, rasanya uda cacat patah tulang. walau dapet juara kelas tapi juara 3, ortu gw uda keliatan putus asa. mungkin berjalannya waktu, ortu juga dah bisa lebih memahami, tapi gw nya yang sulit merubah mind set itu. ujung-ujungnya, kadang gw pikir.. buat apa mengusahakan semua itu kalau akhirnya cuma dianggap bego. toh ga bakal bisa sempurna juga. Kalaupun ada yang bisa mendapat nilai 100 terus, juara 1 terus, sepertinya hidupnya cukup menyakitkan yah.. haha. ga botak juga uda bagus.
untungnya gw ga ngukur pinternya orang seperti yang gw lakukan ke diri sendiri. picik memang, tapi gimana dong, dah mendarah daging. Hm.. tapi semua itu dalam proses. yaa.. cuma berharap, jangan sampe kaya gw yak ☺
Monday, October 30, 2006
Mengartikan Pintar
Tuesday, October 10, 2006
Yunnuri dan Hanbok
Song of the day - Hiroyuki Sawano - Pride
Waktu itu sedang kuliah Korea II, dan kata SSN.Kim, tanggal 5 Oktober 2006 di Korea merupakan hari besar Chusok (Harvest day) yang kalau di Indonesia semacam lebaran. Di Korea sedang liburan, sedangkan di Indonesia dia ga bisa libur. Hehe.. So, yang seharusnya hari libur, dia gunakan untuk ngajarin kita permainan Yun Nuri, permainan dengan menggunakan Yun, semacam kayu kecil, ada gambar di satu sisinya. Ada 4 kayu, satu kayu di antaranya ada gambar tanda silang selain suatu gambar di salah satu sisinya. Kayu itu nanti digenggam terus dilepas. Saat dilepas, dilihat gambar yang keluar apa. Permainannya seperti monopoli atau ludo. Seru lho, sampai2 ditegur kelas sebelah gara-gara kita berisik banget.. hehe..
Waktu itu, kami ber-delapan, SSN, saya, maya, sri, oji, albert, intan, bid. Kita duduk di lantai dengan membuat lingkaran. Di tengah ada kain alas, papan dari kertas, biji semacam untuk bermain igo ada 6 dengan 3 biji hitam dan 3 biji putih.
Kalau kayu bergambar yang keluar ada 3 (tu), biji maju 1 langkah di papan permainan. Kalau keluar 2 (kae), maju 2. Kalau keluar 1 (kol), maju 3. Kalau tidak ada yang keluar (yut), maju 4. Dan kalau keluar 4 (mu), maju 5. Kalau keluar 3 dan satu kayu bergambar tanda silang, mundur 1 langkah. Kalau kayu terlempar keluar dari kain alas, tidak sah dan dilewati. Kalau waktu jalan, ada biji lawan, kita bisa membuat biji itu keluar papan permainan dan kita punya kesempatan lempar yun lagi. Yang bijinya menuju final duluan ketiga-tiganya, maka dia yang menang.
Waktu itu, ada dua tim, saya, oji, sri, albert, satu tim. Sisanya jadi tim lawan. Di permainan pertama kita menang dan ga ada hukuman bagi yang kalah. Di permainan kedua kita kalah dan hukuman sudah berlaku.. hehe.. akhirnya tangan saya kena pukul jari, ama si maya tuh. tapi ga sakit. Kalau ada yang uda nonton Princess Hours (Goong), pasti uda lihat permainan ini.
Sudah selesai bermain, SSN.Kim bawa Hanbok dan kita yang cewek-cewek bisa nyoba hanbok itu. hehe.. semacam baju khas korea. Katanya, untuk yang belum menikah, atasannya warna kuning, roknya warna merah. Untuk yang sudah menikah, atasannya bukan warna kuning. Kalau yang sudah menikah dan tua (maaf.. red.), roknya warna biru, dan atasannya boleh putih atau warna lain. Wah kita foto-foto gitu.. rasanya ga pernah sebahagia hari itu..
tapi di hari itu juga, sorenya.. saya ga kuat menahan tangis, meskipun uda ditahan-tahan.. ☺