Friday, March 02, 2012

Why Me ??

Hmm.. kali ini aku coba untuk sharing hal lain yang kadang sering terjadi pada kita.. "Why Me?", pertanyaan yang sering kali kita pertanyakan ke diri kita waktu kita mengalami hal yang tidak kita inginkan. Entah itu penyakit, musibah, dan hal lainnya.

Di saat kita melihat di sekeliling kita semuanya berjalan normal dan cuma kita seorang yang mengalami hal berbeda yang tidak kita suka, maka kita terus bertanya, "kenapa saya..?", dan mulai berspekulasi, saya salah apa, saya berbuat apa sehingga akibatnya seperti ini, dan seterusnya. Cape ga sih? tentu.. (whew!) Begitu juga pihak-pihak yang kita kasih pertanyaan.. Bukan itu yang ingin mereka lihat (jika mereka orang baik (big grin)).

Waktu kita akan habis cuma untuk mempertanyakan "Why Me?" dan mencari jawaban. Terus gimana? Kenapa tidak kita coba terima hal itu? Kenapa kita tidak coba terima bahwa kita berbeda dengan orang lain.. Apa yang kita alami bisa jadi tidak mampu orang lain hadapi. Dan percaya bahwa suatu hal terjadi pasti ada hikmahnya. Mungkin kita tidak akan memperoleh jawabannya sekarang, atau selamanya, tapi kita dapat merasakan akibat positifnya jika kita mau.

Orang buta pun dibuat tidak melihat pasti ada hikmahnya. Tidak perlu ia melihat banyak hal buruk di dunia (walau banyak hal indah juga di dunia..). Selain itu, orang buta tidak sendirian. Ada beberapa orang di dunia ini mengalami hal sama. Hanya karena sekelilingnya bisa melihat, bukan berarti hidupnya orang buta jadi sia-sia, penuh kekurangan. Siapa yang tau apa saja kelebihannya.. (I don't know)

Jadi.. hentikan bertanya, jalani saja. Hidup hanya sekali dan banyak waktu akan terbuang dengan hanya memaksakan diri menemukan jawabannya. Aku juga sedang melakukannya. Mari sama-sama..... (big hug)

Saturday, July 03, 2010

Keingintahuan Manusia

Aku sempat berpikir bahwa manusia yang selalu ingin tahu itu annoying (yawn) "kenapa", "apa", "kapan", "emang bener", "siapa tuh", dan seterusnya... Bahkan kadang merasa bersalah kalau aku yang menjadi orang itu terhadap orang sekitar, walaupun niatnya secara tidak sadar karena semata aku peduli. (big grin)

Tapi tanpa disadari.. (thinking) setiap orang memang punya rasa ingin tahu yang besar, yang memang mendarah-daging, yah.. namanya orang hidup. Suatu proses pembelajaran dalam hidup, yang secara harafiah berarti dari tidak tahu menjadi tahu. Belajar kan ga hanya urusan akademik (cowboy)

Keingintahuan pun bisa menjerumuskan ke dalam kesalahan, seperti keingintahuan orang akan sesuatu, kadang malah menyeret orang untuk terjun mencoba sesuatu tersebut. Tapi menurutku itu keingintahuan yang tidak dengan hati, tapi dengan hasrat sesaat. Mengatasnamakan keingintahuan.. atau belajar... selanjutnya membenarkan diri untuk melakukan hal tersebut (no talking)

Sebenernya yang mau ku-share lebih ke apa yang kualami belakangan ini. Seperti halnya temanku, aku punya rasa keingintahuan yang membuatku mencari info sebenar-benarnya dari media apapun yang aku bisa raih, entah orang, lokasi, internet, dan lainnya. Untuk satu hal yang membuatku bertanya-tanya apa yang sedang aku alami itu baik atau tidak, aku sempat mencari info secukupnya. Tapi ternyata itu tidak cukup dan tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan di kepalaku dan risaunya hati (nail biting) Aku sempat putus asa, banyak doa dipanjat agar aku tahu apa jawaban atas pertanyaan dan keresahan dan apa keputusan terbaik yang harus diambil. Sampai suatu saat, aku melihat ada suatu chance untuk aku bisa mengajukan pertanyaan-pertanyaan ke satu orang, yang tahu benar jawaban yang kupertanyakan. Dan akhirnya, terjawab semua dengan baik dan tanpa harus memalukan (laughing)
Dan ketika satu keingintahuan berakhir dengan menenangkan, satu keingintahuan lain muncul. Aku sempat bertanya-tanya, tapi kali ini tanpa kerisauan, walau aku sendiri belum tau kebenaran dan jawaban yang nanti diberikan-Nya lagi atas pertanyaan hamba-Nya yang terlalu mudah risau ini (smug) Sudah terjawab 40%.. sisanya mungkin akan diberikan-Nya secara berkala, Amin.

Istilah kata, keingintahuan bukan sesuatu yang salah. Asalkan bukan hanya hasrat sesaat dan cuma memuaskan nafsu (banyak kan orang membicarakan orang lain untuk memuaskan nafsunya agar merasa sebagai orang benar). Juga dengan kadar yang cukup, dan dengan kesadaran bahwa ada Yang Maha Tahu, lalu kenapa ga menanyakan kepadaNya jika memang belum terjawab..? (praying) Semoga semua pertanyaan kita dijawabNya... Wallahu'alam bishawab (Allah Maha Tahu segala kebenaran) (happy)

Saturday, April 24, 2010

Appreciation

Apresiasi. Ya, itu yang aku pernah harapkan dari setiap hal. Including on my on-site fill in resume. Tapi untuk kebalikannya pun aku ga kaget untuk menghadapinya, mulai terbiasa, get used to it.
Aku bisa mencari bentuk apresiasi dari banyak hal; ga dapet dalam bentuk a, maka aku bisa mencari dalam bentuk b. That's not a big matter.
Mungkin mulanya mengagetkan, I didn't get any credit for the things done that should be, but in any other side, I got a little attention that makes me relieved. That's what I mean.
Just as simple as "wah pulang malem lagi, lam. Nanti ya lam, kapan-kapan bisa pulang cepet...", "tadi malem kenapa lam, kok bisa gitu (keadaannya)??" that came out from a friend that sympathize me even not from the ones who never recognize what I'm dealing about. Buat mereka, ga ada harganya, dan ga akan ada harganya. Tapi perhatian yang diberikan temanku itu, sesimple apapun, itu melegakan... Terima kasih, terima kasih sekali! dan semacam energizer yang bertahan lebih lama melebihi materi ataupun hal lainnya. Keesokannya, dan keesokannya, aku ga mempermasalahkan semua itu. Itu contoh. Bisa terjadi dalam kondisi lainnya..

Belajar. Dari tahun ke tahun, aku ngerti bahwa apresiasi bukan sesuatu yang harus dituntut atau diminta, tapi cuma digunakan sebagai motivator. Aku ingin begini, maka aku harus begitu. Ketika aku menjalankan begitu, jika begini tidak terjadi, maka itu semua bukan masalah lagi. Karena begitu itu telah aku jalankan. Ga cuma dalam keluarga, relationship, tapi juga dalam pendidikan, pekerjaan, atau hal lain yang aku lakukan.
Misalnya, aku ingin dapat A, maka aku harus belajar. Ketika aku menjalankan belajar, jika aku ga dapat A, maka itu semua bukan masalah lagi. Karena aku telah belajar. apresiasi bisa kucari dari hal lain, untuk contoh ini, aku jadi tahu dari yang tadinya tidak tahu, hakikat dari belajar. Atau dalam relasi, aku ingin diperhatikan, maka aku harus memberi perhatian. Ketika aku memberi perhatian, jika aku pun tidak diperhatikan, maka itu semua bukan masalah lagi. Karena aku sudah memberi perhatian. Apresiasi lainnya, aku menjadi mengenal dari yang tadinya aku tidak mengenal. We can find other kind of appretiation. Kalau ga ketemu juga, kucari jalan lain.

Thanks for a person that wakes me up. Thanks God to let us meet again in other condition. Thanks to make me understand for decades. Well that's one sort of ikhlas for me. Seperti halnya tangan yang memberi, kita ga bisa menuntut agar apa yang kita berikan menjadi suatu hal atau orang yang kita berikan berterima kasih atas pemberian kita. Semakin kita menuntut untuk itu, semakin menyusahkan hati dan diri sendiri. Just give the bestest, then that's enough for me.